Naskah Drama Natal Lengkap Apakah Hidup Ini Adil Tentang Kasih Dan Persaudaraan

Naskah Drama Natal Lengkap Apakah Hidup Ini Adil Tentang Kasih Dan Persaudaraan

Naskah Drama Natal Lengkap Apakah Hidup Ini Adil

Tentang Kasih Dan Persaudaraan Naskah Drama Natal

Lengkap Apakah Hidup Ini Adil Tentang Kasih Dan

Persaudaraan. Bagi kalian yang ingin mencari naskah

drama Natal Lengkap beserta dialognya silahkan lihat

selengkapnya berikut dibawah ini. Pementasan

drama bisa menjadi salah satu media untuk menyampaikan

pelajaran atau nilai-nilai baik dalam kehidupan. Salah satunya

contohnya adalah drama Natal tentang kasih persaudaraan.

Terdapat satu naskah drama Natal tentang kasih persaudaraan

yang berjudul "Apakah Hidup Ini Adil?". Dalam drama yang terbagi

menjadi empat adegan ini, kalian bisa memetik banyak nasihat

tentang relasi dengan sesama manusia.

Jika kalian sedang mencari naskah drama Natal tentang kasih

persaudaraan untuk pementasan musikal, "Apakah Hidup Ini Adil?"

bisa menjadi salah satu referensi.

1. Contoh Drama Natal Tentang Kasih Persaudaraan

Berikut ini terdapat contoh naskah drama Natal tentang kasih

persaudaraanyang bisa kalian jadikan inspirasi. Kisah dalam

drama ini mengandung pelajaran yang bisa kalian ambil

hikmahnya.Narator : Hai penonton,

kami berempat adalah teman dekat sejak dulu, suka duka sudah

pasti pernah kami lalui bersama, tapi apakah persahabatan

kami akan tetapbertahan ?

Lulu : Eh ga terasa ya kita berteman udah lama banget

Tasya : Iyaya, dari kecil kita udah deket dan bahkan bertahan

sampai sekarang

Echa : Semoga kita tetep deket seperti sekarang ya

Vira : Tentu dong, karena tanpa kalian aku hanyalah butiran

debu hihi..

Lulu : Berpelukaaannn (Para pemain berpelukan)

(Muncul Andika dan Riko)

Andika : Eh teletubbies, yaelaa berpelukan mulu

Riko : Iyah, ajak-ajak gue bisa kali

Lulu, Tasya, Echa, dan Vira : Wooo maunya..

Echa : Tumben kalian jam segini udah datang ?

Andika : Yoi, emang kalian belum tau berita penting?

Tasya : Hah ? berita apaan ?

Riko : Nih dengerin ya teletubbies, kita itu bakalan kedatangan

temen cewe baru

Vira : Terus hubungannya sama kalian datang cepet apa ?

Andika : Katanya itu cewe cantik banget, anak gaul, orang

kaya pula. Bakalan jadi target gue bro

Riko : Eh itu deh kayanya orangnya

Nova : Permisi, boleh aku gabung ?

Andika dan Riko : Ooh boleh banget, mari gabung

Nova : Hallo salam kenal, aku Nova (jabat tangan para pemain

satu persatu)

Vira : Kamu asalnya dari mana ?

Nova : Aku asalnya dari Surabaya

Andika : Hah Surga? Ya ampun pantesan cantik banget

Semua : Surabaya wooyyy

Tasya : Tadinya gereja apa va ?

Nova : Aku dariii (perkataan terpotong)

Riko : (Nyanyi) Tak ku pandang dari gereja mana, asal kau berdiri

atas firman-Nya, kalau hatimu seperti hatiku, kau lah saudara dan

saudariku

(gaya genit)

Semua : Modus woo modus

Riko : Ini namanya usaha coyy

Echa : Ya udah yuu kita masuk

(semua pemain meninggalkan panggung)

Narator : Nova pun bergabung bersama teman-teman barunya.

1 bulan kemudian

(Echa dan Lulu duduk berdua berbincang-bincang)

Echa : Udah lama ya kita ga kumpul ber-4 lagi

Lulu : Iyaya, padahal baru sebulan tapi seperti udah lama banget

Echa : Sekarang Tasya dan Vira kalau di ajak kumpul ga bisa terus

(Muncul Lamhot dan Evan)

Johanes : Eh kalian berdua aja kaya ban motor

Lulu : Berdua ? Kita bertiga kali

Evan : Hah ? satu laginya siapa ?

Lulu : Tuhan Yesus, hehe

Evan : Yaelaaa kirain

Johanes : Tumben akhir-akhir ini kalian cuma berdua, biasanya

ber-4

Echa : Enggak kok, kemaren-kemaren kita ber-4 ya lu ?

Lulu : Hehe Iyaa

(Muncul Tasya, Vira dan Nova)

Evan : Nah tuh Tasya sama Vira, eh kok tumben bareng Nova ?

Nova : Hay kalian

Tasya : Hay Echa, Lulu, lama ga ketemu

Johanes : Lho tadi katanya baru kemaren kalian kumpul ?

Vira : Hah ? Mana ada, kita tuh sebulan ini jalan-jalan terus,

shopping-shopping, kalau ngajak mereka, apalagi Echa, yaaahh

mana sanggup dia ikutin kita

Lulu : Kok kamu ngomongnya gitu ?

Nova : Lho fakta kan ? emang kalian sanggup ikutin cara hidup

kita yang baru ?

Tasya : Ya jelas enggak lah. Ooh iya, maaf ya kalau kita susah

buat diajak kumpul ber-4, tunggu ada waktu luang deh

Evan : Cewek aneh

Vira : Eh Evan lo diem ya, ga usah ikut campur

Lulu : Tasya, Vira, kok kalian jadi gini sih? Inget kita itu sahabat,

seharusnya saling mengasihi bukan menghakimi

Tasya : Ooh iya kita dulu sahabat, tapi sekarang kita menemukan

sahabat yang sebenarnya, bukan kalian

Nova : Ya udah yuu kita jalan, keburu hujan nih. Jo, ikut kita yuu ?

Johanes : Ga usah makasih

Nova : Iih ayoo dong Jo, mau ya?

Evan : Yee ko maksa sih

Vira : Yuu aah, kita duluan ya guys, by

(Tasya, Vira dan Nova meninggalkan panggung)

Lulu : Cha, ga usah masukin ke hati ya, mungkin dia cuma becanda

Johanes : Iya, cuekkin ajalah cha, kan masih ada aku ? hehe

Echa : Pulang yuu, aku pengen istirahat

Lulu : Ya udah yuu, tapi jangan sedih gitu dong cha

(Para pemain meninggalkan panggung)

2. Adegan 2 Drama Natal Tentang Kasih Persaudaraan

Narator : Terkadang kita tak pernah bisa menebak jalan hidup kita

ke depan, jalan persahabatan kita dengan teman, karena tak

ada sebuah persahabatan yang mulus tanpa cobaan.

(Di rumah Echa, Echa merenung sendirian)

Echa :(Nyanyi Lagu Allah Peduli)

Banyak perkara

Yang tak dapat kumengerti

Mengapakah harus terjadi

Didalam kehidupan ini

Satu perkara

Yang kusimpan dalam hati

Tiada satupun kan terjadi

Tanpa Allah perduli

Mama : (masuk panggung, kemudian ikut nyanyi bareng sambil

menghampiri Echa)

Reff :

Allah mengerti, Allah perduli

Segala persoalan yang kita hadapi

Tak akan pernah dibiarkannya

ku bergumul sendiri.

S'bab Allah mengerti

Echa : Mamaa (peluk mama)

Mama : Kamu kenapa sayang ? Ada masalah apa ?

Echa : Echa gapapa ko ma

Mama : Ga usah boong sama mama, sini cerita sama mama

Echa : Ma, memangnya kalau mau punya temen deket harus

jadi orang kaya dulu ya ma ?

Mama : Kok ngomongnya gitu ? Siapa yang bilang gitu ?

Echa : Tadi Tasya sama Vira bilang, katanya mereka

sebulan ini pergi jalan-jalan, shopping bareng Nova temen

baru kita yang anak orang kaya itu ma, makanya mereka

ga pernah main lagi sama aku, soalnya aku ga mungkin bisa

ikutin gaya mereka, karena aku kan ga punya uang banyak ma

Mama : Sayang, dengerin mama, ketika kita tidak berkelimpahan

harta bukan berarti semuanya berakhir, masih ada teman

yang lain yang mungkin lebih menerima kita apa adanya, yang

lebih mengerti keadaan kita

Echa : Tapi ma, aku cuma punya sahabat mereka, tapi sekarang

mereka jauh dari aku, sekarang aku cuma punya Lulu sahabat aku ma

Mama : No no no, kamu lupa satu hal, kamu masih punya satu

sahabat sejati kamu, ia adalah Tuhan Yesus, kamu ingat lagunya

Mama+Echa : (Nyanyi)

Ada satu sobatku yang setia

Tak pernah Dia tinggalkan diriku

Di waktu aku susah

Waktu ku sendirian

Dia selalu menemani diriku

NamaNya Yesus (2x)

Nama Yesus

Yang menghibur hatiku. (2x)

Mama : Nah sekarang kamu ga boleh sedih lagi ya, gimana

kalau sekarang kita bikin kue kesukaan kamu?

Echa : Ayoo ma

(Mama dan Echa meninggalkan panggung)

3. Adegan 3 Drama Natal Tentang Kasih Persaudaraan

Kisah dalam drama Natal tentang kasih persaudaraan ini

cukup panjang. Inilah adegan tiga yang mengandung puncak

dalam cerita ini.

Narator : Benar kata mama penonton, jangan pernah kita

merasa sendirian, karena kita punya satu sahabat sejati yang

selalu ada untuk kita yaitu Tuhan Yesus Kristus

(Di gereja. Berkumpul seluruh anak muda, kemudian datang

Bapak Pendeta)

Pendeta : Sudah kumpul semua anak mudanya? Hari ini bapa

mau pilih salah satu dari kalian untuk menjadi Ketua

Panitia Natal Pemuda

Andika : Sudah Pa

Pendeta : Kalau begitu mari duduk biar kita rundingkan

(pemain duduk membentuk setengah lingkaran)

Pendeta : Setelah bapa lihat kinerja dari setiap kalian,

bapa putuskan untuk ketua adalah Johanes, Wakil Ketua Echa,

Sekretaris Tasya dan Andika, Bendahara Lulu dan Evan,

untuk seksi bidang lainnya bapa serahkan sama kalian,

gimana setuju dengan pilihan bapa ?

Riko : Ooh bapa yang pilihkan pa ? kirain mau sekalian dipilihkan

sama DPR pa hhe

Nova : Lho kok aku ga masuk pa ?

Pendeta : Kamu kan baru disini, jadi bapa belum liat kinerjamu,

kamu mungkin bisa di bagian seksi bidang

Andika : Makanya jangan seksi-seksi, jadinya masuk seksi bidang

kan haha

Tasya : Ga bisa gitu dong pa, dia ini dulu ketua anak muda, dia ini

berpengalaman banget waktu di kotanya pa

Vira : Iya betul itu pa

Nova : Pa, masa Echa jadi wakil ketua, bareng Jo pula,

biasanya ya pa kalau di sinetron-sinetron tuh, yang keren ya sama

yang keren lagi, yang kaya ya sama yang kaya lagi, masa ini Jo

digabunginnya sama si upik abu, iyuuhh ga banget deh

Johanes : Nova, jaga omongan lo ya

Nova : Tapi kan Jo..

Johanes : Tapi sayangnya, Tuhan tak pernah menilai dari

itu semua Nova

Johanes+Echa+Lulu :(Nyanyi Bapa Selidiki Hatiku)

Terserah apa kata dunia

Takkan goyahkan cintaku PadaMu

Tak peduli kata dunia

Takkan goyahkan imanku PadaMu

Dunia boleh berkata tidak

Tapi kan kukatakan ya untukMu

Karna satu hal yang kutau

Karna satu hal yang kupercaya

Bapaku tak melihat rupa

Tak memandang harta

Dan semua yang tlah kupunya

yang Dia ingin tau isi hatiku

Bapa Selidiki hatiku


Kunjungi naskah drama lainya:

Naskah Drama Lengkap


4. Adegan 4 Drama Natal Tentang Kasih Persaudaraan

(Kemudian datang Mama Echa, Bapa dan Ibu Nova. Bapa

dan Ibu Nova berpenampilan orang yang kurang mampu)

Mama : Shalom, permisi pa

Pendeta : Shalom, ada yang bisa saya bantu bu?

Mama : Ini pa, saya kesini bersama bapa dan ibu yang

mau mendaftar jadi jemaat baru, yang kemarin sempat

saya ceritakan pada bapa, kebetulan baru bisa datang

sekarang, sebulan ini mengurus surat-surat pindahannya

Nova : (berusaha menyembunyikan wajah agar tidak

terlihat orang tuanya)

Pendeta : Oh iya mari Pak, Bu. Nah anak-anak ini bapa

dan ibu yang akan mendaftar menjadi anggota jemaat

baru, kalian lanjut ya bapa mau urus yang lain dulu

Ibu Nova : Lho pa, ko anak kita ada disini. Nak kok kamu disini ?

Semua : Hah ? Nak ? *ekspresi kaget*

Pendeta : Lho ini anak bapa ?

Bapa Nova : Iya pa, tapi kemarin dia ijin untuk berbeda

gereja dengan kami, karena dia memaksa yakami ijinkan yang

pentingkan dia ibadah.

Ibu Nova : Tapi kok kamu di gereja ini juga nak ? Kenapa

ga bareng sama papa mama aja kesininya

Tasya dan Vira : Apa ? Lho katanya anak orang kaya ?

Tasya : Lo nipu kita ya ?

Nova : (Hanya tertunduk malu)

Vira : Jawab dong va !

Pendeta : Tasya, Vira, kalian diam dulu ya. Jadi pa, bu,

Nova ini benar-benar anak bapa dan ibu ?

Bapa Nova : Iya pa, Nova ini anak kami satu-satunya

Pendeta : Benar itu Nova ?

Nova : Iya pa (menangis)

Vira : Ya ampun, cantik-cantik kok tukang tipu

Bapa Nova : Maafkan anak kami pa, dek, mungkin dia masih

belum bisa sepenuhnya menerima keadaan

kami ini

Johanes : Iya pa gapapa ko, kami mengerti

Bapa Nova : Nak, ayo minta maaf sama teman-teman mu

Nova : Semuanya maafin aku ya, Tasya, Vira, maaf aku

udah boongin kalian, Echa maaf ya aku udah menghina kamu

Echa : Iya gapapa ko

Tasya : Eh gara-gara lo ya persahabatan gue jadi rusak

Vira : Iya gara-gara lo kita jadi jauh

Johanes : Bukan sepenuhnya salah dia, setidaknya dia nunjukin

sisi lain dari diri kalian, ya yang menilai seseorang hanya karna

harta duniawi

Riko : Makanya lo cewek-cewek, jangan pilih-pilih teman

hanya karna harta dan rupa deh, mending kaya kita nih, siapapun

ya jadi teman

Andika : Lo juga sih va, masa orang tua lo susah-susah cari uang,

banting tulang buat lo, eh lo malah buang-buang duit seenaknya

hanya karna gengsi

Nova : Aku lakukan ini semua biar aku punya temen

Johanes : Bukan begitu caranya, itu salah besar, karena akhirnya

kamu malah mengecewakan banyak orang, termasuk orang

tua kamu sendiri

Pendeta : Ya sudah, kalau begitu sekarang kalian saling

bermaafan ya, kita jadikan ini semua pelajaran untuk kedepan.

Nah, penonton dan adik-adik semua, ini juga jadi pelajaran

untuk kita semua, persahabatan yang baik itu didasari dengan

ketulusan dan kejujuran, bukan yang membeda-bedakan harta

ataupun rupa. Dan jangan kalian berpura-pura hanya

karena gengsi, apalagi sampai menyulitkan orang lain bahkan

orang tua kalian sendiri. Karena ingat satu hal, Tuhan tidak pernah

memandang harta, tahta dan rupa, kita semua sama di

hadapanNya, dan Tuhan Yesus adalah sahabat sejati untuk

kita semua. Selamat Natal, Tuhan Yesus memberkati kita semua.


Demikianlah Nah, contoh drama Natal tentang kasih persaudaraan

yang terbagi menjadi beberapa adegan. Naskah ini menarik untuk

dipentaskan karena mengandung pelajaran bermakna untuk

kehidupan.

Semoga bermanfaat.