Puisi Tema Ramadhan Bag.2


Puisi Tema Ramadhan Bag.2
Puisi Tema Ramadhan Bag.2,  Setelah dalam kesempatan yang telah lalu kami telah berbagi contoh puisi ramadhan (klik dan baca disini) maka pada kesempatan kali ini kami akan berbagi contoh puisi ramadhan yang terbaru yang telah kami update sebelumnya. Nah buat sobat semua yang kali ini sedang mencari bahan referensi untuk membuat Puisi dengan tema Ramadhan, puisi yang kami berikan  berikut dibawah ini dapat sobat gunakan namun sebelumnya simak ulasannya berikut ini . Bulan Ramadhan merupakan bulan yang baik untuk kita memuji keagungan Allah Swt melalui puisi Ramadhan. Meski pun telah ratusan kali doa yang telah kita ucapkan kepada-Nya, melalui puisi Ramadhan akan melengkapi bentuk syukur kita pada Allah Swt

"Puisi Tema Ramadhan Bag.2"
Baca juga:
1.USAHA
Bila kiamat telah tiba,
di tanganmu masih tergenggam bibit kurma,
tak usah ragu menanamnya
karena Allah tidak melihat hasilnya
tapi melihat usaha yang kita kerahkan
Karena Allah menghargai daya upaya
asal sesuai dengan petunjuk-Nya
Kekang nafsu dengan puasa,
disiplinkan diri jalani aturan-Nya,
sebagai bukti usaha keras kita
untuk tunduk pada perintah-Nya.

2.HARAPAN
Ketika semua gelap
segala upaya telah dilakukan
otak lelah diperas habis-habisan
kerja keras hingga kaki terasa menjadi tangan
dan tangan terasa menjadi kaki
Tapi hasil tak kunjung bersemi,
secercah harap tak juga mengunjungi,
semua terasa sia-sia,
dan kehancuran terasa di depan mata.
Disitulah iman kita dicoba,
tidak akan berputus asa
atas rahmat yang Allah yang Mahakuasa
kecuali orang-orang yang imannya sirna.
Teguh berharap rahmat Allah yang esa
bagi orang yang imannya tertancap kuat di dada

3.SANDARAN
Kalau kita benar beriman
Allah adalah sandaran
tempat mengadu dan memohon pertolongan
tempat menentramkan kekhawatiran akan masa depan
karena Dia adalah Mahatahu
pengetahuannya tidak dibatasi oleh waktu
tak satu peristiwa-pun luput dari-Nya
kekuasaan-Nya adalah jaminan masa depan kita.
sepanjang kita tetap berada di jalan-Nya
dan tidak membangkang perintah-Nya.
Tak ada yang perlu ditakutkan
tak ada yang perlu disedihkan
karena Dia-lah penjaga paling perkasa.
dan penjamin yang paling terpercaya.

4.BERANI
Mengapa harus berani?
karena musuh tak akan gentar oleh penakut
karena musuh akan bersorak-sorai melawan penakut
karena musuh akan menginjak-injak harga diri penakut

Mengapa harus berani?
karena berada di jalan-Nya
sementara musuh menyalahi jalan-Nya
itu berarti Allah bersama kita
dan akan menjaga kita
dan melindungi kita
dan menjamin masa depan kita
selama kita setia di jalan-Nya

5.MELIHAT
Bila ada perbuatan sebesar biji sawi
yang tersembunyi di dalam batu,
atau tersembunyi di dalam bumi,
atau tersembunyi di atas langit,
dalam selimut kegelapan malam
dan kabut hitam kelam
Allah pasti mengetahuinya
dan akan membalasnya
Karena Allah Maha Halus
karena Allah Maha Mengetahui
tak seorangpun dapat sembunyi
dan sia-sia saja coba menghindari..
Puasa melatih kesadaran diri
akan penglihatan-Nya yang tak tertabiri
akan pengetahuan-Nya yang tak tertandingi
Disiplinkan diri jalani puasa
menahan diri atas semua hal yang membatalkannya
walau tak seorangpun melihat kita

6.CERDAS
Berdiri menengadah
menantang langit
menganggap diri paling cerdas
mengklaim diri paling tahu
mengaku paling bijaksana
walau hanya bermodal setetes ilmu
di samudera pengetahuan Allah yang tak bertepi
Sungguh malu rasanya
saat perasaan itu melintas dalam hati
karena hadirnya perasaan itu adalah bukti
sebenar-benarnya bukti
bahwa jiwa pemiliknya terpenjara
bagai katak dalam tempurung kelapa

7.SEDIH
Buku menangis
kala para pembaca
yang baru mencicipi sedikit ilmu
sudah merasa lebih pintar dari Tuhannya
Lalu berusaha merubah aturan pada kitab suci
dan mencoba membuat hukum sendiri
yang dirasanya lebih manusiawi
yang dianggapnya sesuai jaman kiwari
Padahal dia hanya berbekal sejimpit ilmu
tanpa bekal pengetahuan agama yang memadai
beraninya buat aturan sendiri
menganggap Tuhan hanya tahu masalalu
dan ayat-ayat sucinya tidak sesuai masakini.
Jadilah agama ditafsirkan sekehendak hati,
tanpa landasan yang jelas untuk dikaji,
malapetaka bagi seluruh negeri
bila ajaran mereka diikuti

8.RENDAH HATI
Puasa adalah bulan untuk melatih jiwa,
berendah hati pada sesama,
menjauhi sombong dan merasa diri paling mulia,
hindari petentang-petenteng menginjak saudara,
pantang berjalan dengan angkuh di muka bumi
takut remehkan orang lain walau kelihatan tidak berarti
Karena tujuan hidup manusia adalah untuk dicintai
oleh Allah yang Maha Mengasihi
sedang Allah tidak menyukai
orang yang sombong lagi membanggakan diri

9.RAHASIA
Ananda kekasih mama
bila saat itu tiba
kuharap kau telah siap menyongsongnya
karena bila kau mengabaikannya
kau akan menyesal selamanya
tangisanmu akan abadi selamanya
kecewamu untuk selama-lamanya.

Datangnya adalah rahasia
hanya Allah yang mengetahuinya
tugasmu hanyalah mempersiapkannya
kapanpun waktu itu tiba
kau telah siap menyambutnya
karena dia pasti tiba
tak peduli kau percaya atau tak percaya

Dan bila saat itu tiba
semua temanmu tak akan membantumu
tabunganmu tak akan berguna buatmu
keluargamu angkat tangan untuk menolongmu
semua akan meninggalkanmu.
yang bersamamu tinggal satu
sahabat yang setia disisimu
dan menentukan masa depanmu
Dia tak lain adalah amal solehmu
semua perbuatan baikmu
yang akan setia menjagamu
ketika maut menjemputmu.

10.KEWAJIBAN
Mereka yang mendirikanlah shalat
menyuruh pada kebaikan
mencegah kemungkaran
dan bersabar atas segala yang menimpa dirinya
adalah orang-orang yang menempuh jalan
yang telah digariskan oleh Sang Maha Pencipta

11.DEKAT
Allah yang begitu dekat,
akan mengabulkan doa manusia
bila manusia mau berdoa pada-Nya
dan memenuhi perintah-Nya,
dan beriman kepada-Nya
dan teguh di jalan kebenaran-Nya

12.Sucikan Diriku
Sucikan jiwa dengan puasa
serasa tak lengkap
sebelum kau sucikan diriku
dari dosa-dosaku padamu

Hapus Menjelang Puasa
Putihnya kertas puasaku
masih terasa bergaris-garis biru
sebelum kau maafkan segala kesalahanku

Sebelum Membakar Dosa
Sebelum datang bulan pembakar dosa
Sudilah bakar dosa-dosaku padamu

13.Ketika Cinta Harus Memilih
Ketika cinta harus memilih
antara acara TV dan tarawih
Jiwaku sebagai laron-laron akan memilih
mengerubungi cahaya yang mana?


14.Puisi Indahku
Kubacakan bait-bait puisi indah
untuk membujukmu
agar menghalalkan segala dosaku padamu :

“Sebentar lagi taman puasa akan datang
dihiasi bunga-bunga kebajikan
dilindungi hamparan rumput sedekah
disejukkan kolam ringan tangan pada sesama
Siangnya dihangatkan indahnya matahari menahan nafsu
Malam harinya diterangi rembulan sholat malam
Bukankah hidup terasa begitu indah di raja segala bulan?”

Dinginnya Malam
Dinginnya malam
sirna karena hangatnya hatimu
kala bangun untuk menyiapkan
sahur buat kita bersama

15.Jiwa Merdeka
Kala puasa membuat
jiwa jadi begitu perkasa
untuk kendalikan nafsu
Maka dia layak disebut
jiwa yang telah merdeka

16.Jiwa Perkasa
Bila ingin melihat
perkasanya jiwa
Lihatlah seorang puasa
di hadapan sepiring nasi
dan segelas teh manis
di tengah terik matahari
dan perut melilit kelaparan
Dia tak sedikitpun tergoyahkan

17.Jiwa Dahaga (1)
Dahaga jiwa
lenyap tak berbekas
setelah meneguk mata air puasa
yang janjikan berbukit-bukit pahala

18.Jiwa Dahaga (2)
Jiwa dahaga
lemah tak berdaya
melawan nafsu manusia
Mendadak jadi perkasa
setelah minum madunya-puasa
yang memaksanya bertempur habis-habisan
menaklukkan nafsu yang datang menggoda

Rintihan Nafsu yang Menangis Lalu Tunduk
Hiks! Hiks!
Begitu kejamnya dikau jiwa
memaksaku tunduk padamu
Aku ingin makan tapi kau tahan
Aku kehausan tapi tak kau beri minum
Kau paksa aku bangun kala ingin tidur
Kau paksa aku bersedekah kala ingin pesta
Kau paksa aku bekerja kala aku ingin berleha-leha
Deritaku tak tak tertahan lagi...

Tapi tuanku terlalu perkasa bagi hamba
Basuh dengan Mata Airmu
Ramadhan basuhlah
hatiku dengan mata air pahalamu
agar kerak-kerak dosa di hatiku
luruh tersapu aliran sungai cahaya
yang mengalir siang dan malammu.

Puisi Tema Ramadhan Bag.2, sekian jumpa kita kali ini semoga dapat menambah wawasan untuk kita dan mejadi bahan referensi jika anda ingin membuat puisi yang bertemakan Ramadhan sampai berjumpa lagi.