Kumpulan Puisi Tema Natal Terbaik
Kumpulan Puisi Tema Natal Terbaik Selamat pagi salam damai dan sejahtera, Natal sebentar lagi
tiba.. nah untuk anda yang kali ini sedang membutuhkan bahan untuk membuat puisi Natal, pada postingan ini admin akan
membagikan kumpulan puisi Natal terbaik yang dapat kalian simpan dan miliki
sebagai referensi untuk membuat puisi. Puisi yang admin berikan dibawah ini
adalah puisi Natal terbaik yang telah kami pilihkan untuk anda pengunjung setia
situs ini. Kumpulan puisi Natal ini kami dapatkan dari beberapa sumber seperti
media online dan sosial media yang tidak dapat admin sebutkan satu persatu.
Baiklah bagi anda yang saat ini sudah tidak sabar ingin memilikinya silahkan
lihat selengkapnya berikut ini:
KETIKA CAHAYA DARI SURGA
BERSINAR
"Damai di atas bumi, di
antara orang yang
berkenan kepada-Nya",
berkumandang di angkasa.
Ketika cahaya dari surga
bersinar, hilanglah semua kegelapan.
Malaikat Tuhan turun ke bumi
dan membawa berita yang jelas.
Ketika cahaya dari surga
bersinar, aku mendengar
malaikat berkata,
"Jangan takut, aku
memberitakan kabar sukacita,
Karena Kristus telah lahir
hari ini."
Ketika cahaya dari surga
bersinar,
nampak pemandangan yang indah;
Damai Allah dan kesukaan
surgawi
turun ke dunia pada malam itu.
Cahaya dari surga masih
bersinar
dan malaikat-malaikat masih
bernyanyi;
Karena Kristus masih
memberikan damai dan sukacita
dalam kehidupan, tempat Dia
bertahta.
Amin
HATIMU , BILIK TERINDAH BAGIKU
Aku hendak turun untuk
melihat-lihat
Bagaimana kehidupan manusia
yang Ku ciptakan
Sebab telah lama Ku dengar
kabar tentang mereka
Kabar yang sungguh memilukan
hati-Ku
Aku telah merancangkan dari
mulanya
Bahwa mereka akan hidup di
hadapan-Ku
Bersama dengan-Ku selamanya
Bahwa jika mereka bersama-Ku
Mereka tidak akan pernah
mengalami kekurangan
Aku sedih, ketika waktu itu
Di rumah yang begitu indah dan
mewah
Yang Kuberikan sebagai hadiah
pertama-Ku
Aku mendapati mereka telanjang
Telanjang di tengah-tengah
segala kelimpahan harta
yang telah Ku sediakan, hanya
bagi mereka
Mengapa? Apakah semua itu
tidak cukup?
Malam itu, setelah ribuan
tahun terlewatkan
Aku datang, datang kembali
mengunjungimu
Aku mendapati engkau terlalu
sibuk,
Sibuk dengan dirimu sendiri
Hingga kehadiran-Ku tak engkau
pedulikan
Tak ada tempat di rumahmu
bagi-Ku
Di mana? Di mana tempat yang
hangat yang bisa Aku tempati
Tuk menghangatkan tubuh
mungil-Ku yang kedinginan?
Tak ada! Tidak ada satu pun
bilik yang kosong di rumahmu
Hanya kandang hewanmu yang
tersisa untuk-Ku
Namun tidak mengapa
karena itu pun sudah cukup
bagi-Ku waktu itu
Seandainya saat ini engkau
telah menyadari
Bahwa Aku telah datang kembali
untukmu
Tolong, bukalah bilik hatimu,
agar Aku dapat masuk dan
tinggal di sana
Dan menjadikannya bilik
terindah bagi-Ku dan bagimu.
Amin
Baca juga:
DAMAI
Damai....? Ingat pertama kali
berjumpa di Eden, betapa indahnya
Kehadiranmu di sisi manusia,
sangat menyejukkan
Sebab semuanya hanyalah engkau
dan mengenai engkau
Tiada yang kurang saat itu
Hanya kesempurnaan saja adanya
Pengkhianatan ..., mengapa?
Mengapa hal itu harus terjadi?
Mengapa engkau dikhianati oleh
manusia yang engkau kasihi?
Terbuang, terjual,
terasingkan, dijauhkan
hanya karena tawaran, sebuah
kehormatan yang kosong!
Namun sejak saat itu dan
seterusnya
Engkau telah menjadi kerinduan
yang tak berujung
Sejak di Eden, engkau terus di
cari
Entah ke mana pergimu ...
Meski segala cara telah di
tempuh
Segala taktik telah di coba
Namun engkau tak pernah lagi
menjawab
Perang, pembunuhan,
pertikaian, perselisihan ...
Gaduh ... buntu ... tamat
....!!!
Inikah akhirnya? Tanpa
kedamaian?
Masih adakah harapan?
Masih hidupkah engkau?
Malam itu, sejak kesenyapan
yang terjadi di Eden
Sayup-sayup terdengar lagi
nyanyian yang telah lama hilang
“... damai di bumi di antara
manusia yang berkenan kepada-Nya.”
Engkaukah itu? Engkaukah yang
telah kembali?
Ya, itu adalah engkau
dengan ciri yang melekat pada
dirimu
Meski aroma kotoran hewan
memenuhi rongga dadamu
Namun engkau tetap tenang
dalam hangatnya palunganmu
Engkau datang kembali dalam
rupa seorang bayi mungil
Dengan rautan wajah penuh
kehangatan
Damai ... Damai di bumi ...
Dan Engkau kembali
Tuk berdamai dengan manusia.
Amin
SANG WAKTU
Tak ada waktu pada-Nya
Karena Ia tak berwaktu
Namun Ia yang tak berwaktu,
telah membatasi diri-Nya oleh
waktu
Dalam kesunyian malam itu,
waktu-Nya mulai dihitung
Ketika tangisan-Nya yang
pertama menggema
Mendetakkan waktu-Nya yang
pertama di bumi.
Oh, Sang penentu waktu yang
tak berwaktu
Mengapa Engkau membiarkan
diri-Mu di atur oleh waktu?
Mengapa Engkau merelakan
diri-Mu dibatasi oleh waktu?
Mengapa Engkau menghadirkan
diri-Mu ke dalam waktu?
Malam itu, dalam lenguhan
hewan yang tak mengenal waktu
Engkau datang untuk memberi
waktu yang baru bagi dunia
Engkau datang untuk menawarkan
waktu sebagai anugerah
Engkau datang untuk mengatakan
waktunya tidak lama lagi
Sebab dunia yang terbatas oleh
waktu akan segera berakhir di dalam waktu
Engkau datang untuk
mengatakan, waktuku adalah saat ini
Engkau datang untuk mengatakan
kepadaku,
waktu-ku hanya sementara di
sini
Engkau datang untuk
mengatakan,
Berdamailah dengan Aku Sang
Waktu yang sejati
Agar aku dapat bersama-Mu
tanpa waktu.
AMIN
LONCENG NATAL
Saya mendengar lonceng
berdentang pada hari Natal
Lagu-lagu Natal yang sudah
dikenal,
Betapa nyaring dan merdunya
kata-kata yang terdengar lagi
Damai sejahtera di bumi,
Di antara manusia yang
berkenan kepada-Nya!
Saya berpikir, seandainya pada
hari Natal,
Semua lonceng yang tergantung
di menara gereja
Memainkan lagu tanpa hentinya
Damai sejahtera di bumi,
Di antara manusia yang
berkenan kepada-Nya!
Dan dalam keputusasaan saya
menundukkan kepala;
"Tidak ada damai di
bumi," kataku;
"Karena kebencian ada di
mana-mana dan mengejek lagu tentang
Damai sejahtera di bumi,
Di antara manusia yang
berkenan kepada-Nya!
Tetapi suara lonceng yang
berdentang bergema semakin kuat;
"Tuhan tidak mati atau
tertidur!
Yang jahat akan jatuh, yang
benar akan menang,
Damai sejahtera di bumi,
Di antara manusia yang
berkenan kepada-Nya!"
Lonceng terus berbunyi,
berdentang,
Bumi berputar dari malam
hingga pagi,
Suara lonceng, nyanyian agung,
terdengar merdu,
Damai sejahtera di bumi,
Di antara manusia yang
berkenan kepada-Nya!
Amin
NATAL YANG TEDUH
natal telah menjadi puisi alam
raya
hiruk-pikuk pekik sorak
hura-hura
apalagi cuma gegap gempita
iklan
agaknya sudah tidak diperlukan
mohon jangan gaduh
sang bayi penebus bumi
masih tertidur nyenak
dalam dekapan bunda terkasih
semua ilalang, seisi kandang
adalah segala yang teduh
dalam syukur dan simpuh
ya, natal itu puisi alam raya
karena itu jangan gaduh
bumi kita telah ditebus
perlu istirahat dan tidur
ia sudah amat lelah
bekerja keras menata nasib
beri kesempatan ia bermimpi
biarkan ia merindu dan
mencinta
merdeka dari segala tetek
bengek
yang makin menjauhkan bumi
kita
dari sang keabadian sendiri
Amin
SUKACITA NATAL
Pohon cemara menghiasi rumah
kami,
Memancarkan semerbak harumnya
nuansa Natal,
Setiap hati diselimuti suasana
syahdu,
Menandakan Natal t'lah tiba..
Kue-kue, kalkun panggang,
Meja yang dipenuhi
makanan-makanan manis,
Wajah-wajah kecil bercahaya
penuh sukacita,
Semua orang bergembira..
Pesta perayaan, lagu-lagu yang
mengalun, hadiah-hadiah yang indah,
Lonceng perak yang
bergemirincing,
Pohon Natal dan pernak-pernik
yang cantik,
Lampu berwarna-warni yang
berkerlap-kerlip..
Sanak keluarga menanti dengan
hati gembira
Menyambut dengan senyuman
manis, pelukan hangat, dan kecupan sayang,
Inilah sukacita yang luar
biasa
Yang hadir saat Natal tiba.
Amin
Kumpulan Puisi Tema Natal Terbaik . Puisi yang menyentuh hati diatas dapat anda bagikan terutama
pada keluarga anda dan selanjutnya dapat anda bagiakan kepada teman teman anda
yang menurut anda terbaik bagi anda. Semoga
puisi natal diatas dapat bermanfaat untuk sahabat sekalian, sekian dan terima
kasih.